24 Juli 2025

Demam Berdarah Masih Mengancam: Warga Bulukerto Harus Waspada!

Musim hujan membawa berkah, tetapi juga membawa ancaman, yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD). Desa Bulukerto berada di dataran tinggi dengan udara yang sejuk dan lembap. Banyak warga yang mengira bahwa nyamuk Aedes aegypti hanya berkembang di daerah panas atau perkotaan. Padahal, di lingkungan seperti Bulukerto yang memiliki curah hujan tinggi, kelembapan udara stabil, dan banyak vegetasi, nyamuk pembawa virus dengue masih bisa berkembang biak dengan cepat, terutama jenis Aedes albopictus yang sering ditemukan di daerah pedesaan dan pegunungan. Faktor lain seperti genangan air hujan, kebiasaan menyimpan air dalam bak terbuka, dan pekarangan yang rimbun juga memperbesar risiko. 

Ciri-Ciri DBD yang Harus Diwaspadai:

  1. Demam tinggi mendadak selama 2–7 hari
  2. Sakit kepala, nyeri sendi dan otot
  3. Bintik-bintik merah pada kulit
  4. Mual, muntah, lemas
  5. Bisa disertai mimisan atau perdarahan ringan pada gusi

Penyebab DBD:

  1. Air bersih yang dibiarkan tergenang (bak mandi, drum, talang air, pot bunga)
  2. Tidak menutup tempat penampungan air
  3. Tidak membersihkan halaman rumah secara rutin
  4. Banyaknya barang bekas yang menampung air hujan

Langkah Pencegahan: Gerakan 3M Plus

  1. Menguras tempat penampungan air secara rutin
  2. Menutup rapat tempat penyimpanan air
  3. Mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang bisa menampung air
  4. Plus: Gunakan kelambu, obat nyamuk, dan bersihkan lingkungan bersama warga setiap minggu

“Tinggal di pegunungan bukan berarti bebas nyamuk. DBD bisa menyerang siapa saja, di mana saja, termasuk Bulukerto. Mari kita lawan bersama dengan menjaga kebersihan dan memutus siklus nyamuk sejak dari rumah!”